Aku berharap ketika aku tak menyapa tak berbicara aku bisa mengubah perasaan yang ada, tapi aku salah ini malah membuat aku sesering mungkin bertanya-tanya mencari-cari, rasa ingin tau tentang dirimu terlalu besar, aku diam namun aku tetap mengamati dan aku berpura pura tak peduli, berpura-pura tak merindukanmu, aku berpura-pura untuk tidak cemburu.

Hati dan pikiran terus mendiskusikan tentang dirimu, entah kau seperti telah menjadi bagian hidup, senyawa yang tak bisa dipisahkan lagi. tentang pagi dan menjelang tidur, tentang senja dan gerimis, tentang hutan dan tanah berlumpur, tentang aku dan kau. Ini sesuatu yang tidak akan aku lupakan, tidak akan pernah aku lupakan.

Entah hari ini atau esok atau pun lusa aku lah yang sebenarnya menginginkanmu, akulah yang akan paling dalam mencarimu.
Iya entah hari ini, esok, sekalipun lusa aku lah yang akan sering bertanya-tanya tentang dirimu, aku tetap akan mencari dan menunggu.
kau telah menjadi bagian terpenting dalam hidup ini, terlalu berarti, semoga nanti apa yang aku impikan menjadi nyata, dan kemustahilan yang sering kau eluhkan tertolak dan segera menjadi mungkin. Aamiin.

Entah prinsip hidup yang salah, atau janji hidup yang salah.

Entah akan kau terima atau tidak, aku tetap menunggu waktu-waktu pertemuan berikutnya, entah akan kau sambut baik atau tidak aku tetap menyukaimu, aku terlalu keras kepala untuk berkata tidak, akan sangat egois kalau aku berbohong kepada perasaan ini. sekarang aku menahan diri untuk tidak mengobrol dan menyapa agar aku tetap bisa mengamatimu, aku menahan diri aku merasakan kegelisahan, aku coba bersembunyi atas kegalauan ini, kau terlau menutup diri, kau tutup semua celah untuk bisa aku amati, aku gelisah menyapa saja aku bingung, sesekali ingin menelepon tapi terus kutahan agar tak menyapa dan mengobrol, karena aku telah terlihat sebegitu asingnya. kadang juga telah menyapamu, aku menulis namun kuhapus kembali, aku takut. aku kebingungan.
Entah bagaimana kadang aku telah menyibukan diri, kau tetap berkeliaran dikepala, muncul dengan sendirinya, aku kesulitan serasa ada yang menusuk arteri ini bila rindu datang.

Mungkin aku terlihat tenang namun dalam hati aku mengalami kegaduhan. aku kesusahan ketika hati dan pikiran ingin menyapamu.

Entah bagaimana do'a-do'a bisa sampai dan memelukmu, entah bagaimana do'a dapat sampai dan menyapamu, aku selalu mendo'akan agar kelak aku dan kau menjadi kita. Aku hanya bisa menunggu dan jika dengan menunggu dapat membuktikan, aku akan menunggu...


Post a Comment