Bukan berlangsung di gedung mewah lalu di iringi musik meriah, atau pakaian mewah.
Aku berharap dengan itu rumah tangga ku kelak tidak menjadi silau oleh kemewahan dunia.
Menikah dengan Sederhana..
Dengan undangan pernikahan yang ku design sendiri dan ku cetak sendiri.
Meminta Mahar sederhana, seperangkat alat sholat.
Berlangsung di Masjid dengan khitmad disaksikan orang-orang yang benar-benar tulus menerima kekuranganku.
Karena aku tak ingin disibukkan oleh ribetnya upacara adat.
atau aturan yang menurut agama tak semestinya wajib ada.
Sebab aku berharap agamalah yang memandu perjalanan kita.
Walimatul ‘ursy nantinya hanya dilangsungkan di rumah saja
Cukup mengundang anak yatim piatu, kerabat terdekat dan sahabat yang dekat.
Bahwa inti pernikahan bukanlah prestige yang harus ditunjukkan pada tamu-tamu.
Bukan pula menilai sebuah kemegahan pernikahan sebagai ukuran kebahagiaan.
Bukan pula karena aku tak mau berusaha membuat pernikahanku indah seperti yang lainnya.
Namun aku hanya wanita sederhana.
Bekerja setiap hari agar dapat menghidupi keluargaku.
Bekerja agar aku bisa berbagi dengan orang-orang yang tak seberuntung aku.
Maka tak pernah ku bermimpi meminta ALLAH menitipkan seseorang sempurna untukku.
Aku hanya berharap memilikinya sebagai Imam-ku.
Yang akan ku jaga dan cintai ia dengan segenap jiwa.
Ku muliakan ia semulia-mulianya.
Harapanku nantinya setelah rumah tangga, kita selalu mendengar adzan dalam setiap kesibukan rumah-tangga kita.
Sehingga aku bediri dibelakangmu, sebagai makmum sholat berjamaah di setiap waktu kita.
Tdk memusingkan masalah makan dan tempat tinggal.
Semoga, aku bisa menikah dan berumahtangga dengan cara sederhana.
Dan Aku berharap, jika kelak aku dan suamiku tercinta telah tiada.
semoga ALLAH menghisab kami dengan cara sederhana.
Dan kami berjumpa bersama, berkumpul kembali di Surga.
illahirabbi ALLAH
Semoga hamba di karuniai pendamping hidup yang Setia hingga ke Surga-Nya
Aamiin Yaa Rabbal'alamiin
Posting Komentar