Rasanya aku letih menjadi aku, aku ingin mengingatkan betapa dulu....iya dulu bahwa akan sangat terasa sakit jika tidak dianggap. Aku ingin sekali ia mengingat-ingat kata yang telah diucapkannya sendiri.

Cobalah untuk mengingat berapa kata yang terkhianati? bisakah dihitung?
Pernah kah ia berusaha menepati janji? *menghela nafas*

Rasanya diam itu menyenangkan, rasanya menunggu juga menyenangkan, sadarkah ada yang menunggu disini? sadarkah ada yang terus berharap disini? sadarkah ada yang terus berdo'a disini? sadarkah ada yang telah berusaha berubah? sadarkah ada yang berjuang mati-matian mengalahkan keadaan? sadarkah ada yang bertahan setia atas pilihan? sadarkah mengapa aku masih berada disini? SADARKAH?

Aku sadar atas kebingungannya aku tau, lalu mengapa dulu kau pernah yakin, pernah paling menggebu, paling berambisi, paling ingin diakui, paling tidak ingin dikhianati, dan  akan sangat kecewa marah jika aku diam tak mengerti? aku ingin ia menepati janjinya, sadarlah.

Kelak suatu hari nanti aku yakin akan datang hari dimana ia akan paling merindukan sosok aku dalam hidupnya, kelak suatu hari nanti aku akan menjadi orang yang paling ia cari, paling ia tanyai dalam hidupnya. ia akan merindukan sosok ini, sosok yang disia-siakan ini, sosok yang berjuang untuk ia, sosok yang rela menanti pertemuan, sosok yang paling sabar menghadapinya, ingatlah suatu hari ini akan terjadi, dan itulah hari yang aku tunggu, karena aku juga merindukan ia.

Aku menunggu...

Post a Comment