Setiap harinya telah ku amaati diri ini, dihari hari yang lalu kujadikan bahan pertimbangan untuk intropeksi diri, apakah aku telah melakukan banyak hal kesalahan ? apakah aku banyak mengganggu? apakah aku banyak menyakiti? atau aku banyak cerita sampai aku lupa siapa aku ?

Setiap harinya dalam keadaan hening, dalam keadaan diam, sekalipun dikeramaian, dilalu lalangnya perlintasan, kutanyai diri ini, aku mengintrogasi diri sendiri, mengapa aku tak begitu beruntung, mengapa aku tak begitu terang benderang, mengapa dikeramaian ini terasa sepi, mengapa sampai hari ini juga belum ada pengakuan.

Banyak alasan mengapa aku menjadi aku seperti sekarang ini, ingatlah yang masih muda belum tentu tidak berpengalaman, belum tentu juga tidak dewasa, aku rasa yang muda juga ada banyak yang mengalami problematika kehidupan atau banyak hal yang telah dialami dari mereka yang hidup duluan. Benar ?

Banyak hal telah berubah dalam hidup ini, ketika aku sendiri mulai peduli terhadap orang lain, peduli terhadap lingkungan, ketika aku lebih menjaga perasaan orang lain, menjaga ucapan kepada lawan bicara, ketika ada rasa tidak enakan kepada orang lain, ketika mulai menjaga sikap, aku sadar masa kekanakan telah bertransisi menjadi masa pendewasaan.

Ntah mengapa melihat ia yang dewasa tak pernah mengakui kedewasaan seorang yang kekanakan, rasanya juga ada dewasa yang kekanakan, bahkan banyak!

Kadang kadang aku sendiri merasa kesal, marah, emosi, murka atas ia yang dewasa. tapi aku tak pernah dan tak ada rasa ingin melampiaskan, biarlah kupendam rasa kesal/marah.
Kadangkala dari ulah mereka sendiri aku dapat mengamati, berpikir, belajar bahwa aku jangan menjadi seperti itu.

Aku juga tak pernah berdo'a kepada Tuhan untuk meminta membalaskan tindakan ia yang dewasa, aku hanya ingin ia sadar, dan segera memperbaiki diri dan mengakui kedewasaan seorang yang kekanakan ini, mengakui keberadaan AKU.

Post a Comment