Bismillahirrahmanirrahim
Assalaamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh
Kepada kaum muslimin hafizhakumullah.
Satu hal yang hari ini belum kita pahami coba tuk kita telusuri dan pahami. Menelusuri segala ranah dan ruang-ruang kehidupan untuk menjaga akidah dan keutuhan hidup. Kita, anak-anak kita, istri-istri kita, orang tua-orang tua kita, dan semua yang kita sayangi merupakan harta yang paling berharga yang tidak bisa dibeli dengan uang.
Wahai kaum muslimin hafizhakumullah [semoga Allah menjaga kalian semua] .

Sebetulnya kami tidak punya urusan dengan kalian untuk mengirimkan tulisan ini kepada kalian semua. Namun, cinta ini begiu kuat hanya karena kita saudara seiman, hanya karena kita saudara yang dipersaudarakan oleh kalimat laa ilaaha illallallah yang mengikuti sunnah-sunnah rasul-Nya dari bimbingan sahabat-sahabat manusia pilihan shallallahu ‘alaihi wasallam. Kami pun sedikit meluangkan waktu untuk menuliskan risalah ini. Jujur, hati ini tidak tenang dan bertanya-tanya.
Akankah tragedi berdarah libanaon akan terulang di indonesia?
Akankah tragedi berdarah Iran akan terulang di indonesia?
Akankah tragedi berdarah Irak akan terulang di indonesia?
Akankah
tragedi berdarah Yaman akan terulang di Indoesia?
Akankah tragedi berdarah Suria akan terulang di indonesia?
Akankah tragedi berdarah Mesir akan terulag di indonesia?
Pembantaian kaum muslimin yang tidak berdosa, seorang muslim dipenggal di hadapan keluarganya sendiri, seorang anak balita terkubur dalam reruntuhan bangunan dengan tubuh tak berdaya, kepala hancur dan tak bernyawa lagi , seorang wanita diperkosa lalu disembelih, sungguh kami tidak kuasa menuliskannya satu persatu. Darah dan semua kejadian itu telah menjadi saksi. Semua terjadi karena satu nama yaitu “ SYIAH”. Hanya saja media-media sekuler selalu mengatas namakannya dengan isu politik dan menutupi untuk menipu kaum muslimin. Yaa... Inilah ghozu Fikri [perang pemikiran].
Wahai kaum muslimin hafizhakumullah.
Kalian yang bercelana cingkrang
Kalian yang bercadar
Kalian yang tidak bercelana cingkarang
Kalian yang tidak bercadar
Kalian yang berpakaian seksi

Jangan merasa aman. Selama kita masih berkeyakinan bahwa al Qur’an yang berada di tangan-tangan kita hari ini adalah al Qur’an asli yang dijaga Allah, selama kita yang berkeyakinan bahwa seluruh hadits-hadits nabi yang shahih dari para sahabat yang telah ditulis oleh imam Bukhari dan Muslim rahimahumallah dan lainnya adalah benar, selama kita berkeyakinan bahwa Abu Bakr, Umar dan Utsman adalah orang yang lebih mulia dari Ali dan seperti itulah seharusnya tahta kekhalifaan, selama kita berkeyakinan bahwa para sahabat adalah orang-orang mulia sebagaimana Allah telah memuji mereka dalam al Qur’an dan mereka bukanlah orang-orang kafir, maka tunggulah... Sesungguhnya jika kita membiarkan syiah berkuasa di negri pertiwi ini, sama dengan kita mengasah pisau belati untuk menjadi pemenggal kepala-kepala kita dan keluarga-keluarga kita. Mereka adalah para pendusta nomor satu dalam menutupi akidah mereka.
Oleh karena itu seluruh imam yang empat selalu mentabih dan mentanzir kaum muslimin dari mereka Itu, sampai-sampai Imam Syafi’i rahimahullah berkata “aku tidak pernah melihat satu kaum yang pandai berdusta dengan nama Allah melebihi kaum syiah rafidhah,”
Sadarlah wahai kaum muslimin.
Hari ini mereka sedang menyusun strategi, menyusun makar/konspirasi. Mereka telah masuk dalam parlemen-parlemen dan mualai menclonkan diri sebagai caleg-caleg bahkan mungkin tahta kepresidenan. Seperti inilah yang terjadi di libanon. Orang-orangya sudah kalian ketahui sendiri dari saudara-saudara kita yang selalu menjaga sunnah ini. Jangan tertipu dengan pemimpin yang katanya sudah mengubah kota itu dengan keberhasilan. Banjir masih tetaplah banjir, macet tetaplah macet. Justru, masjid-masjid dihancurkan, beberapa ritual ibadah dilarang dan kaum muslimin dibuatkan acara untuk melakukan acara hura-hura. Dia bukanlah syiah, tapi dia adalah yang berkasih sayang dengan syiah. Sekali lagi, jangan tertipu oleh media.
Wahai kaum muslimin hafizhakumullah.
Kita tidak sedang melawan Lia Eden yang tidak memeliki syubhat berarti.
Kita tidak sedang melawan ahmadiah yang juga telah tampak dimata-mata kita kesesatannya.
Kita sedang menghadapi kaum yang pandai sekali berdusta. Syiah!!!
Menghadapinya hari ini harus dengan ilmu yang matang, bukan dengan pedang ataupun senjata. Tapi bersiaplah, jika mereka berhasil menguasai negri ini, kita semua harus berani mati. Siap atau tidak siap, semua akan dibantai sebagaimana yang terjadi pada negara-negara muslim lainnya. Seharusnya kita juga berjuang sebagaimana malaysia berhasil mengharamkan syiah di nergaranya.
Wahai salafi wahai ahlu sunnah mari kita bersatu.
Rapatkan barisan dan perkuat tali persaudaraan. Perbedaan furu’iyyah yang kecil itu jangan biarkan membuat kita berpecah. Sungguh Allah sangat mencela itu. Rapatkan barisan dan jaga akidah umat. Karena amanah itu ada di pundak-pundak kita hari ini.
Wahai kaum muslimin...
Sadarlah. Jangan biarkan dirimu dibohongi oleh media. Ku ulangi sekali lagi, membiarkan syiah berjalan di hdapanmu adalah mengasah pisau belati untuk memenggal kepalamu sendiri.

Allahu yubaarik fiikum
 
sumber : http://capuim.blogspot.com/2014/03/sebelum-terlambat-mari-sadarkan-diri.html

Post a Comment